Jakarta – Sejumlah calon kepala daerah telah resmi mendaftar untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Tengah. Dari pemilihan gubernur (Pilgub) hingga pemilihan di tingkat kabupaten/kota, berbagai bakal pasangan calon (bapaslon) telah mengajukan diri. Beberapa di antaranya mengejutkan, sementara yang lain sudah diprediksi sebelumnya.
Di tingkat provinsi, dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur akan bersaing dalam Pilkada Jawa Tengah setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menutup pendaftaran pada Kamis (29/8) malam. Kedua pasangan tersebut adalah mantan Panglima TNI Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Komjen Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, yang merupakan mantan Wali Kota Semarang dan kini menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), adalah kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mereka diusung oleh partai tersebut untuk mempertahankan ‘kandang banteng’.
Sementara itu, pasangan Luthfi-Taj Yasin didukung oleh koalisi partai yang terdiri dari Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat, PSI, PBB, Partai Buruh, Partai Garuda, PKN, serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima). Luthfi adalah mantan Kapolda Jawa Tengah yang kini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan dengan pangkat Komisaris Jenderal (jenderal bintang tiga Polri). Taj Yasin, yang juga dikenal sebagai Gus Yasin, adalah mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah dan putra dari almarhum ulama Maimun Zubair.
Saat mendaftar ke KPU Jawa Tengah, pasangan Luthfi-Gus Yasin mendapat dukungan dari putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Gibran, yang juga merupakan Wakil Presiden terpilih, ikut mengawal pasangan ini hingga ke dalam kantor KPU Jawa Tengah di Semarang.
Di ibu kota Provinsi Jawa Tengah, dua bakal pasangan calon juga diperkirakan akan bertarung dalam Pilwalkot Semarang. Calon wali kota dan wakil wali kota Semarang, AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi dan Joko Santoso, telah mendaftar ke KPU Semarang pada Rabu (28/8) siang. Pasangan ini didukung oleh Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) dengan total 17 dukungan partai politik.
Sembilan partai politik yang memiliki kursi di DPRD mendukung Yoyok-Joko, yaitu Demokrat, Gerindra, PKB, PKS, PSI, Golkar, PAN, PPP, dan Nasdem. Selain itu, mereka juga didukung oleh delapan partai nonparlemen, yaitu Partai Buruh, Perindo, Gelora, Garuda, Hanura, dan PKN.
Yoyok-Joko kemungkinan akan berhadapan dengan calon dari PDIP, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin, yang juga telah mendaftar ke KPU Semarang pada Kamis (29/8) sore.
Di Solo, penguasa Puro Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, batal diusung oleh KIM Plus untuk maju dalam Pilkada kota tersebut. Bhre awalnya direncanakan akan maju berpasangan dengan Sekar Tanjung, putri dari politikus senior Golkar, Akbar Tanjung. Namun, hingga Senin (26/8), partai-partai KIM Plus belum mencapai kesepakatan mengenai siapa yang akan mendampingi Bhre di Pilkada Solo. Di sisi lain, PSI, PKB, PKS, PAN, dan PKS telah menerbitkan rekomendasi untuk pasangan Bhre – Astrid Widayani, yang merupakan Rektor Universitas Surakarta (UNSA).
Pencalonan Bhre akhirnya batal setelah ia memutuskan mundur dengan alasan keluarga. Keputusan Bhre diikuti oleh pengumuman mundur Sekar dari bursa calon wali kota Solo.
Sebagai pengganti Bhre dan Sekar, Gibran memberikan rekomendasi kepada KIM Plus untuk mengusung keponakan politikus senior Golkar, Akbar Tandjung, Respati Ardi. Respati Ardi telah mendaftar ke KPU Solo bersama bakal calon wakil wali kota, Astrid Widayani, pada Kamis (29/8) sore. Bhre terlihat ikut mengantar pasangan tersebut untuk mendaftar ke KPU Solo.
Respati-Astrid mendapat dukungan dari 11 partai politik. Enam partai yang memiliki kursi di DPRD adalah PKS, Gerindra, PSI, Golkar, PKB, dan PAN. Lima partai lainnya adalah partai nonparlemen, yaitu PPP, Demokrat, Perindo, Nasdem, dan Partai Prima.
Respati-Astrid akan berhadapan dengan Teguh Prakosa-Bambang Gage sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Solo yang mendaftar di menit-menit akhir sebelum pendaftaran ditutup. Teguh, yang merupakan wali kota petahana, diusung oleh partai tunggal, yaitu PDIP.