Jakarta – Dalam suasana yang penuh teka-teki, Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih untuk menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu siang dengan agenda utama membahas kebijakan subsidi yang menjadi sorotan publik.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi, dan Menteri Desa, Yandri Susanto, menjadi yang pertama terlihat memasuki Istana Negara sekitar pukul 13.30 WIB. Rapat tersebut direncanakan dimulai pada pukul 14.00 WIB. Selain itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga dijadwalkan hadir dalam pertemuan penting ini, menambah bobot diskusi yang akan berlangsung.
Rapat terbatas ini akan dihadiri oleh sejumlah menteri koordinator dan menteri teknis yang memiliki peran krusial dalam kebijakan subsidi. Di antara mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang akan memberikan pandangan ekonominya terkait dampak subsidi terhadap perekonomian nasional. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana subsidi dapat dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga diundang untuk memberikan masukan mengenai alokasi anggaran subsidi dan implikasinya terhadap keuangan negara. Sementara itu, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, diharapkan dapat memberikan pandangan mengenai bagaimana subsidi dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan efektif.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perdagangan, Budi Santoso, turut serta dalam rapat ini untuk membahas bagaimana kebijakan subsidi dapat mempengaruhi sektor industri dan perdagangan. Keduanya diharapkan dapat memberikan masukan mengenai strategi yang dapat diambil untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta menjaga daya saing produk lokal di pasar global.
Selain para menteri, Presiden Prabowo juga mengundang Komisaris dan Direktur Utama PT Pertamina serta PT PLN. Kehadiran mereka menunjukkan pentingnya peran BUMN energi dalam implementasi kebijakan subsidi, terutama dalam hal penyediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat.