Jakarta – Shalat tahajud, sebuah ibadah sunah yang dilaksanakan di malam hari setelah terjaga dari lelap, merupakan bagian dari qiyamullail, yang berarti menghidupkan malam dengan berbagai amal ibadah. Ibadah ini memiliki keistimewaan tersendiri dan menjadi elemen penting dalam kehidupan spiritual umat Islam.
Imam an-Nawawi rahimahullah, seorang ulama terkemuka dalam Mazhab Syafi’i, memberikan definisi mengenai shalat tahajud. Beliau menjelaskan bahwa shalat tahajud adalah shalat sunah yang dilakukan pada malam hari setelah seseorang bangun dari tidur. Definisi serupa juga disampaikan oleh Imam ar-Ramli rahimahullah, yang menegaskan bahwa shalat tahajud adalah ibadah sunah malam yang dilaksanakan setelah tidur.
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk bangun pada malam hari dan melaksanakan shalat tahajud. Bagi Rasulullah SAW, shalat tahajud memiliki kedudukan sebagai kewajiban. Hal ini merupakan bentuk rahmat Allah SWT kepada beliau, yang memberikan keistimewaan berupa kemampuan untuk memberikan syafaat di akhirat kelak kepada umat Islam.
Berdasarkan hadis-hadis sahih yang diriwayatkan dari ‘Aisyah dan Ibnu Abbas, diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW rutin melaksanakan shalat tahajud setelah tidur. Kebiasaan ini menjadi dasar hukum bahwa shalat tahajud adalah sunah yang dianjurkan bagi umat Islam. Setelah tidur beberapa saat pada malam hari, seseorang dianjurkan untuk bangun dan melaksanakan shalat tahajud.
Menurut Tafsir Kementerian Agama tentang surah al-Isra’ ayat 79, Allah SWT menjelaskan bahwa shalat tahajud merupakan ibadah tambahan bagi Rasulullah SAW di samping shalat lima waktu. Oleh karena itu, bagi Nabi SAW, shalat tahajud adalah wajib, sedangkan bagi umatnya, ibadah ini bersifat sunah. Shalat tahajud menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat hubungan spiritual dengan-Nya.
Shalat tahajud memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang melaksanakannya. Selain sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, shalat tahajud juga menjadi momen untuk merenung dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Ibadah ini juga diyakini dapat memberikan ketenangan jiwa dan meningkatkan kualitas spiritual seseorang.