Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan bahwa perusahaan teknologi asal Rusia, Yandex, berencana menanamkan modal di Indonesia. Fokus investasi ini akan diarahkan pada sektor infrastruktur digital dan pengembangan kecerdasan buatan (AI). Meskipun nilai investasi yang akan digelontorkan oleh Yandex, yang sering disebut sebagai Google-nya Rusia, belum diungkapkan, langkah ini menunjukkan minat besar perusahaan tersebut terhadap pasar Indonesia.
Nezar, perwakilan dari Komdigi, menyatakan bahwa Yandex menunjukkan ketertarikan khusus pada pembangunan infrastruktur digital, termasuk pusat data (data center). Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat infrastruktur digital guna mendukung transformasi digital di berbagai sektor.
Dalam diskusi mengenai rencana investasi ini, Nezar juga menyoroti isu terkait Yandex yang sering dikaitkan dengan konten negatif. Ia menegaskan bahwa setiap perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia, termasuk Yandex, harus mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku di negara ini. Kepatuhan terhadap regulasi lokal menjadi syarat mutlak bagi perusahaan asing yang ingin beroperasi di Indonesia.
Pada Kamis (7/11), Menkomdigi Meutya Hafid bersama Nezar mengadakan pertemuan dengan CEO Yandex Search, Alexander Popovsky. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk membahas lebih lanjut rencana investasi Yandex di Indonesia. Meutya menyambut baik minat Yandex untuk berinvestasi dan mengembangkan ekosistem AI di tanah air. Meutya Hafid menekankan bahwa potensi pengembangan teknologi AI di Indonesia sangat besar dan strategis.