Jakarta – Ketua tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (Rido), Ahmad Riza Patria, mengumumkan bahwa struktur tim sukses (timses) Rido akan diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada Rabu, 25 September 2024.
Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil, menjelaskan bahwa timses Rido nantinya akan diisi oleh 70 persen kalangan anak muda. Hal ini dilakukan karena mayoritas warga Jakarta dalam rentang waktu hingga 2045 adalah anak muda. Ridwan Kamil menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam proses politik dan pemerintahan, mengingat mereka adalah masa depan kota Jakarta.
Calon Wakil Gubernur nomor urut satu, Suswono, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, timses Rido akan didominasi oleh anak muda dan figur publik. Suswono menambahkan bahwa keterlibatan publik figur diharapkan dapat menarik perhatian dan dukungan lebih luas dari masyarakat, terutama dari kalangan muda.
Mengenai detail siapa saja figur publik yang akan menjadi bagian dari timses Rido, Suswono enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia hanya menyatakan bahwa nama-nama tersebut akan diumumkan pada waktu yang tepat. Suswono menegaskan bahwa pemilihan figur publik ini dilakukan dengan sangat selektif untuk memastikan mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi tim pemenangan.
Ridwan Kamil dan Suswono berkomitmen untuk menjalankan kampanye yang inklusif dan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Mereka percaya bahwa dengan melibatkan anak muda dan figur publik, kampanye mereka akan lebih dinamis dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Ridwan Kamil juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah kampanye mereka.
Dengan struktur timses yang didominasi oleh anak muda, Ridwan Kamil dan Suswono berharap dapat membawa perubahan positif bagi Jakarta. Mereka berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan bekerja keras untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik. Ridwan Kamil menegaskan bahwa keterlibatan anak muda dalam timses bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai bagian dari upaya nyata untuk memberdayakan generasi muda dalam pembangunan kota.