Haluan.co – Kondisi seni tradisi yang terus tergerus dan kekurangan peminat, membuat perlunya peran aktif pemerintah dan masyarakat untuk terus merawatnya.
Bacaleg DPR RI dari Partai Gerindra Vasko Ruseimy, mengaku sangat takjub ketika melihat sejumlah anak muda memainkan kesenian tradisional randai di hadapannya.
Saat itu Vasko berkunjung ke Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, yang dulunya terkenal memiliki ratusan grup randai aktif.
“Randai merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif, yaitu seni pertunjukan yang menggabungkan lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu” jelas Vasko yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Gekraf sekaligus Ketua Dewan Pembina DPW Gekrafs Sumbar.
Sebagaimana misalnya tari kecak di Bali, randai seharusnya juga bisa mendunia dan bernilai ekonomi.
Terlebih randai ini sudah menjadi salah satu bagian dari identitas Sumatera Barat.
Melihat kondisi kesenian randai yang terus merosot, Vasko menyebut perlunya dukungan dari pemerintah daerah, termasuk di tingkat nagari.
Vasko takut jika tidak ada langkah kongkrit untuk menjaga eksistensi kesenian randai, maka Sumatera Barat akan rugi.
Karena ini bagian dari kekayaan dan keanekaragaman kesenian nusantara.
“Dukungan ini bisa melalui materi dan menyiapkan wadah, supaya pelaku kesenian randai mendapatkan panggungnya,” jelas Vasko.***
