Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau tim presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk memastikan ketersediaan beras, terutama menjelang Pilkada 2024. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menjaga cadangan pangan pemerintah (CPP), khususnya beras. Menurutnya, tiga bulan terakhir di tahun 2024 dan dua bulan pertama di tahun 2025 merupakan periode yang sangat krusial.
Arief mengungkapkan bahwa stok CPP beras di Perum Bulog saat ini belum memenuhi harapan. Ia menekankan bahwa pemerintah setidaknya harus memiliki stok yang cukup, yaitu sekitar 2 juta ton. Hal ini penting untuk memastikan stabilitas pasokan beras di tengah situasi politik yang dinamis.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono, Arief menjelaskan pentingnya menjaga cadangan beras. Budisatrio, yang juga merupakan keponakan Prabowo dan anggota Tim Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diharapkan dapat menyampaikan pesan ini kepada tim presiden terpilih.
Menjelang Pilkada 2024, kebutuhan beras diperkirakan akan meningkat. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup. Arief menekankan bahwa menjaga cadangan pangan adalah tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh pemerintah dan semua pihak terkait.
Perum Bulog memiliki peran penting dalam menjaga stok beras nasional. Namun, dengan stok yang belum memadai, diperlukan upaya lebih untuk mencapai target 2 juta ton. Arief berharap bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan Perum Bulog, target ini dapat tercapai.
Menjaga ketersediaan beras bukanlah tugas yang mudah. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, mulai dari cuaca yang tidak menentu hingga dinamika pasar global. Namun, dengan perencanaan yang matang dan kerjasama yang solid, tantangan ini dapat diatasi. Arief mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas pangan nasional.