Jakarta – Wakil Menteri Keuangan I, Suahasil Nazara, mengungkapkan bahwa 85% roda perekonomian Indonesia digerakkan oleh kelas menengah ke atas. Sementara itu, sisanya sebesar 15% digerakkan oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Menurut Suahasil, kontribusi kelas menengah terhadap produk domestik bruto (PDB) mencakup berbagai aktivitas ekonomi seperti konsumsi, investasi, ekspor, impor, hingga pembayaran pajak kepada pemerintah. Aktivitas ekonomi ini menjadi tulang punggung utama dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, 15% dari APBN berperan dalam menggerakkan roda ekonomi melalui belanja negara yang difokuskan untuk menjaga daya beli dan pendapatan masyarakat kelas bawah. Belanja negara ini mencakup berbagai program sosial dan infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Suahasil juga menyoroti kondisi ekonomi kelas pekerja yang masih positif. Hal ini tercermin dari setoran pajak penghasilan (PPh 21) mereka hingga Semester I-2024. Setoran PPh 21 karyawan pada periode tersebut mencapai Rp 138,40 triliun, meningkat sebesar 28,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontribusi ini menyumbang 15,48% dari total penerimaan pajak.
Peningkatan setoran pajak ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan ekonomi global, kelas pekerja di Indonesia masih mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara. Hal ini juga mencerminkan adanya pertumbuhan pendapatan dan daya beli yang lebih baik di kalangan kelas pekerja.