Seoul – Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, kini terjerat tuduhan serius terkait plagiarisme tesis yang diajukan ke Universitas Wanita Sookmyung. Kasus ini menambah beban bagi Presiden Yoon Suk Yeol, yang saat ini berstatus nonaktif setelah dimakzulkan oleh parlemen dan menghadapi ancaman penangkapan terkait penetapan darurat militer.
Menurut laporan dari Yonhap News Agency dan Business Standard pada Jumat (10/1/2025), tinjauan internal Universitas Wanita Sookmyung menyimpulkan bahwa Kim melakukan plagiarisme dalam tesis Master yang diserahkan ke Sekolah Pascasarjana Pendidikan universitas tersebut. Informasi ini diungkapkan ke publik oleh sejumlah sumber yang dikutip Yonhap pada Selasa (7/1).
Komite etik penelitian universitas telah mengirimkan hasil tinjauan kepada Kim pada akhir Desember, memberinya waktu hingga akhir Januari untuk mengajukan banding. Jika Kim membantah kesimpulan tersebut, komite etik akan meninjau ulang banding sebelum mengambil keputusan akhir terkait kasus ini.
Kim menghadapi tuduhan plagiarisme untuk tesis yang diserahkan pada tahun 1999. Tesis tersebut merupakan bagian dari persyaratan gelar Master di Universitas Wanita Sookmyung. Meskipun tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai judul atau tema tesis, universitas swasta yang berbasis di Seoul ini meluncurkan penyelidikan atas dugaan plagiarisme pada Desember 2022.
Kasus ini bukan yang pertama bagi Kim, yang sebelumnya dituduh melakukan plagiarisme dalam disertasi PhD di Universitas Kookmin pada 2008. Namun, pada 2022, universitas tersebut membersihkan Kim dari tuduhan setelah penyelidikan panjang. Selain plagiarisme, Kim juga menghadapi tuduhan manipulasi pasar saham dan campur tangan dalam pencalonan pemilu.
Pengungkapan kasus plagiarisme ini menambah tantangan bagi Presiden Yoon, yang sebelumnya menetapkan darurat militer singkat pada Desember. Setelah dimakzulkan, Yoon menghadapi penyelidikan pidana dan terancam penangkapan setelah menolak upaya penangkapan oleh penyelidik antikorupsi pada awal Januari.